Apa Arti Impact Yang Terdapat Pada Setiap Tambal Ban [Air Impact Wrech]

Ketika berjalan - jalan menggunakan kendaraan, pasti akan menjumpai sebuah tambal ban. Meskipun sepintas saja, pada tabung angin tambal ban tersebut tertulis tulisan "Impact" dengan huruf besar. Sering sekali kita melihat tulisan tersebut tapi apa maksudnya? Kali ini saya akan membuat sedikit penjelasan tentang apa arti impact yang terdapat pada tambal ban. Saat ini hampir semua tambal ban memberikan tulisan impact atau ada fitur impact pada tambal ban tersebut. Menurut saya, artikel yang menyebutkan kalimat "tambal ban" di internet sangat sedikit, mungkin karena topiknya kecuali pemburu berita mungkin.


Sebagai pengemudi truk saat ban truk bocor atau pecah, pengemudi truk tersebut akan segera mencopot ban yang bocor atau pecah tersebut dengan kunci roda. Pada truk besar biasanya alat yang dipakai antara lain: kunci roda, stang kunci roda, dongkrak, dan stang pipa panjang sebagai tumpuan. Memang jika membahas tentang "TEMPOE DOELOE" tambal ban masih menggunakan senjata seperti itu untuk membuka ban. Pasti sangat merepotkan dan juga sangat memeras tenaga sekali. Saat mencopot ban dan memasang ban rasanya sangat melelahkan sekali bila menggunakan perlengkapan seperti itu.


Namun hal itu lambat laun sudah ditinggalkan oleh kebanyakan tambal ban dan beralih ke alat yang lebih praktis yang biasa di sebut impact. Saya sendiri sebenarnya kurang paham mengenai arti impact itu sendiri tapi saya mengerti fungsi sebenarnya untuk apa. Menurut saya impact yang dimaksud adalah sebuah alat yang digunakan untuk mencopot dan memasang ban secara cepat dengan tenaga yang berasal dari angin. Jika anda memiliki pengertian lain silahkan berkomentar ya.


Tegangan angin yang besar yang berasal dari tabung angin pada tambal ban merupakan penggerak utama mesin impact. Semakin besar tabung angin maka semakin besar pula tenaga yang dihasilkan. Angin yang berasal dari tabung akan memutar mesin impact, pada mesin tersebut terdapat sebuah stang yang ujungnya adalah kunci untuk membuka baut roda pada truk. Tegangan angin yang tinggi dapat memaksa baut roda truk menjadi lepas meskipun baut roda tersebut berkarat atau susah untuk di lepas jika menggunakan cara biasa.


Karena menggunakan tenaga angin, maka akan terdengar suara angin ketika mesin impact sedang bekerja. Suara angin akan terdengar keras seperti meraung - raung jika baut roda sedikit membandel atau susah untuk di lepas. Memang bila dibandingkan jauh lebih efisien menggunakan impact daripada alat - alat manual seperti sebelumnya. Tapi untuk darurat tetap saja menggunakan alat manual. Bila dilihat dari segi positifnya, mencopot dan memasang ban lebih praktis cepat selesai tanpa memakan banyak waktu dan tenaga. Biasanya kebanyakan pengemudi truk bahkan saya sendiri lebih mengandalkan impact saat ban bocor atau pecah daripada membuka sendiri karena malah menyusahkan.


Impact memiliki sedikit negatifnya itupun biasanya terjadi ketika awal memasang baut roda yaitu saat pemasangan dan mengeraskan baut roda, ketika awal pemasangan baut rodanya miring atau drat baut roda tersebut tidak masuk dengan benar, maka dalam beberapa putaran baut roda tersebut akan menjadi keras meskipun belum mentok. Hal tersebut biasanya sudah dianggap biasa oleh tukang tambal ban karena kondisi baut roda yang jarang dibuka menjadi keras saat diputar. Karena anggapan tersebut, rata - rata baut roda setelah dipasang dan dikeraskan, maka akan sangat sulit untuk dibuka kembali. Kesulitan tersebut terjadi karena saat pemasangan baut roda sebelumnya drat sudah miring atau tidak pas, maka saat pengerasan baut roda tersebut menggunakan Impact, sudah pasti baut roda tepatnya drat dari baut roda tersebut pasti rusak.


Memang pada kondisi normal atau rusak, baut roda pasti akan tetap keras saat truk melakukan pekerjaan seperti biasa. Namun rusak atau tidaknya tersebut bisa diketahui saat membuka baut roda tersebut misalnya ban bocor lagi setelah beberapa kilo perjalanan atau ban tiba - tiba pecah karena truk bermuatan berat atau sudah tidak mampu. Lalu bagaimana cara mengetahui rusak tidaknya baut roda setelah menggunakan Impact?.

Tambal Ban Impact

Ketika pecah ban atau ban bocor di jalan, otomatis pengemudi dan kenek (bila ada) pasti akan membuka atau mencopot sendiri ban yang bermasalah tersebut dengan peralatan manual karena saat darurat seperti ini akan sangat beresiko untuk mencari tambal ban dengan Impact. Bila sebelumnya memasang baut roda dengan impact, maka dengan membuka sendiri seperti ini pasti ketahuan rusak atau tidaknya.


Pada baut roda yang masih bagus, ketika dibuka dengan alat manual yaitu kunci roda, stang kunci roda dan stang panjang. Setelah satu atau dua putaran pertama, baut roda tersebut pasti bisa diputar dengan ringan bahkan dengan jaripun pasti bisa karena sebelumnya sudah pernah dibuka. Baut roda yang masih bagus terlihat ulir yang rapi dan lurus. Namun lain halnya dengan baut roda yang rusak akibat salah drat saat menggunakan Impact. Ketika membuka baut roda tersebut sangat sukar sekali meskipun baut roda tersebut sudah bisa berputar. Biasanya baut roda yang rusak, saat memutar untuk melepaskan baut roda tersebut menjadi sulit sekali, jangankan pakai jari tangan, pakai kunci roda dengan stang pendek masih saja harus ngotot bahkan masih harus pakai stang panjang lagi. Baut roda rusak tersebut baru bisa diputar dengan jari tangan saat akan lepas antara 1 sampai 2 putaran terakhir. Ketika sudah lepas coba lihat ulir baut roda tersebut, pasti terlihat ulirannya yang rusak atau uliran menjadi bertumpuk.


Jadi seperti itulah arti dari impact serta sisi positif dan negatifnya. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Salah Satu Alasan Ban Depan Truk Menggunakan Ring Tambahan

Pernah terfikirkan tidak kenapa beberapa truk seperti mitsubishi ganjo, isuzu giga menggunakan ring pada bagian depan roda truknya?. Selamat sore dan juga saya ucapkan selamat menunaikan ibadah puasa ya bagi anda yang beragama islam. Artikel ini saya tulis bertepatan dengan bulan ramadhan. Sebenarnya sudah beberapa artikel yang saya buat pada bulan ramadhan ini. Saya sendiri juga ingin membuat video dengan ucapan seperti itu namun apa daya bahan untuk videonya masih belum punya saat ini, jadi mohon di maklumi ya.


Penambahan ring pada roda depan produsen truk - truk tertentu bukan berarti itu hanya sebuah hiasan. Ada fungsi tersendiri dibalik pengadaan tersebut. Pada hino 500 kok tidak ada? Tapi di hino lohan atau hino badak kok ada? Beberapa versi truk terbaru sudah tidak menggunakan ring pada roda depannya seperti hino 500 dan UD Quester. Apa fungsi sebenarnya dari pengadaan ring tersebut? Sebenarnya sangat simple fungsinya hanya saja kebanyakan orang (bukan pengemudi) atau bahkan pengemudi itu sendiri kurang memahami walaupun tanpa sadar sering digunakan fungsinya.



ring pijakan ban truk

Fungsi utama penambahan ring pada roda depan truk adalah untuk pijakan pertama ketika pengemudi akan masuk kedalam kepala truk. Truk - truk besar yang menggunakan ring pada roda depan kebanyakan pijakan yang terdapat pada kepala truk hanya berjumlah 1 buah pijakan saja dan juga kondisinya yang cukup tinggi. Maka oleh sebab itu diberikan tambahan yaitu ring pada roda depan sebagai pijakan pertama sebelum pijakan yang ada di kepala truk. Bagaimana? Sudah jelas sekarang?.


Produsen truk berfikir tentang bagaimana mempermudah pengemudi untuk naik ke atas truk tanpa harus menyusahkan pengemudi truk tersebut karena pijakan yang cukup tinggi. Selain itu kebanyakan pengemudi truk memiliki badan yang rata - rata cukup gemuk, coba anda bayangkan bagaimana pengemudi truk yang berbadan gemuk naik ke dalam truk dengan pijakan yang tinggi tanpa bantuan dari ring yang ada di roda? Pasti anda tertawa sendiri ketika membayangkannya. Selain pengemudi truk yang bertubuh gemuk, rata - rata juga pengemudi truk sudah berumur (bapak - bapak bahkan kakek - kakek). Seandainya masih seumuran bapak - bapak masih bisa naik tanpa menggunakan ring tersebut, tapi kalau sudah kakek - kakek apakah masih bisa naik tanpa ring tambahan tadi? Bisa - bisa keneknya nanti yang gendong.


Memang tidak bisa di targetkan truk versi tersebut untuk pengemudi berumur berapa. Truk tersebut masih tetap tergolong universal yang bisa dipakai untuk semua umur dengan memanfaatkan pijakan tambahan yang berupa ring pada roda depan truk tersebut. Bagaimana dengan truk - truk seperti hino 500, kenapa tidak ada ring pada roda depannya?. Hino 500 dan juga UD Quester saat ini sudah menggunakan 2 sampai 4 pijakan untuk naik ke dalam truk, jadi sudah tidak diperlukan lagi ring tambahan. Versi terbaru saat ini untuk pijakan truk penerapannya sudah mengikuti gaya dari truk - truk buatan jepang dan eropa. Pijakan pertama sudah tidak memakai ring pada roda tapi memakai pijakan yang sudah disiapkan terhubung melalui casis truk. Pijakan yang menggunakan cassis truk sedikit lebih rendah dibandingkan pijakan yang menggunakan ring pada roda. Biasanya standard untuk pijakan pertama yang paling bawah adalah sejajar dengan as roda depan untuk truk - truk bak atau sejenisnya, sedangkan pijakan paling bawah berada sedikit dibawah as roda depan untuk truk - truk sejenis trailer. Bila kurang yakin silahkan dicek sendiri ya.


Penghapusan pijakan ring pada truk saat karena tambahan pijakan tersebut. Selain itu pijakan yang berbentuk ring tadi saya sendiri menganggapnya kurang baik bila truk digunakan pada lokasi atau medan berat seperti tambang. Kebanyakan lokasi pertambangan memiliki jalan yang cukup extrime (jalan ambles, jalan bebatuan). Jalanan seperti ini sangat mudah sekali merusak ring roda untuk pijakan. Selain hal tersebut, ada juga kekurangan lain yang dapat membuat ring menjadi berbentuk tidak beraturan. Hal ini adalah pengalaman saya sendiri ketika proses muat barang yang kondisinya diwajibkan berdekatan dengan trotoar tempat muat muat. Memang awalnya tidak disadari karena sedang proses muat barang namun setelah selesai, saat truk dipindahkan tenyata ring sudah bengkok menjadi tidak beraturan karena tergerus oleh trotoar yang cukup tinggi.

Posisi Saklar Range Pada Truk Saat Memasukan Gigi Mundur Dan Setengah

Truk yang sistem persenelingnya menggunakan range high low atau kuar - kura kelinci sudah banyak dipakai saat ini di indonesia. Kebanyakan para pengemudi truk masih belum mengetahui tata cara untuk mengoperasikannya. Memang ada resiko akibat kesalahan ketika salah mengoperasikan sistem perseneling seperti ini. Karena hal tersebutlah saya membuat ulasannya kali ini. Artikel kali ini saya buat berdasarkan komentar yang ada di blog truk bercerita. Lho, kok blog? Bukannya situs truk bercerita?. Blog atau situs saya anggap sama saja karena adanya cuma di dunia maya saja. Jadi anda mau menyebut halaman ini blog atau situs terserah anda, yang penting bisa berguna dan menambah wawasan di dunia truk.


Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada pembaca blog truk bercerita yang sudah memberikan komentar. Semua komentar - komentar yang masuk akan disaring terlebih dahulu sebelum saya terbitkan. Seandainya ada pertanyaan dalam konmentar tersebut, saya akan menjawabnya secara langsung pada komentar tersebut apabila sedikit kalimat yang dibutuhkan namun saya akan membuat postingan secara detail apabila jawabannya cukup panjang dan berbelit - belit.


T:Maaf mas sy mau tanya? Kalau mau masukkan gigi mundur atau gigi setengah, posisi saklar hrs dmn ya, High atau low? Terimakasih.

Tongkat Perseneling Hino 500 Saklar

J: Sebelumnya terima kasih atas pertanyaan tersebut. Okay langsung saja. Ketika akan memasukan gigi mundur atau setengah, hal pertama yang perlu diketahui adalah posisi range. Range sendiri adalah sebuah fungsi untuk mengatur ruang atau mengatur tempat untuk gigi perseneling. Jadi faktor utamanya adalah range itu sendiri. Kesalahan pada posisi range dapat berakibat buruk pada mesin truk tersebut, maka dari itu berhati - hati bila ini masih sebuah pembelajaran untuk anda.

Ketika ingin memasukan gigi mundur atau setengah, maka range yang dibutuhkan adalah range rendah atau biasa di sebut range low atau kura - kura. Untuk truk dengan sistem perseneling saklar, maka terlebih dahulu tuas saklar harus menghadap ke bawah. Varian versi saklar ada 2 yaitu posisi ke atas dan posisi kebawah, artinya adalah saat saklar dalam posisi kebawah artinya range yang sedang di gunakan adalah range rendah. Range rendah ini digambarkan pada indikator spidometer yaitu dengan text "low" (contohnya adalah truk isuzu giga) atau bergambar "kura - kura" (contohnya adalah truk Hino). Gigi perseneling mundur dan setengah tersebut masuk dalam range low atau kura - kura, jadi apabila range sudah masuk pada kondisi tersebut maka anda tinggal memasukan gigi persenelingnya saja tanpa harus mengubah range lagi. Untuk truk besar posisi memasukan gigi perseneling mundur adalah menekan tongkat perseneling kearah pojok kiri mentok lalu dorong ke depan. Sedangkan untuk truk besar ketika memasukan gigi perseneling setengah adalah menekan tongkat perseneling kearah pojok kiri mentok lalu dorong ke belakang. Mungkin seperti itulah solusinya.


Sistem perseneling entah itu tipe saklar atau tipe tampar, penggunaanya masih tetap sama seperti cara diatas hanya saja ada sedikit perbedaan khusus untuk yang menggunakan versi saklar. Untuk memasukan gigi perseneling mundur pada versi saklar ternyata bisa dilakukan pada range apapun (range kura - kura, low atau range kelinci, high) namun karena range yang berbeda tersebut maka tenaga yang diperoleh juga berbeda. Ketika posisi truk sedang mundur pada range kura - kura, suara mesin akan terdengar meraung namun laju truk masih tetap lambat. Berbeda ketika posisi truk sedang mundur pada range kelinci, suara mesin seperti tidak kuat namun laju truk saat mundur sangat cepat. Hal ini sering sekali terjadi pada pengemudi truk - truk lain yaitu setelah mengemudikan truknya dan akan menempatkan truknya kedalam area parkir, mengemudi dari kejauhan sudah pasti saat itu range yang di pakai adalah range kelinci, terlebih dahulu truk tersebut akan maju menata bagian belakang truk untuk mundur, namun karena pengemudi truk juga manusia yang tidak luput dari lupa, tanpa terlebih dahulu mengubah range sebelum memasukan gigi mundur maka hasil yang didapatkan adalah saat mundur truk terasa berat dan lajunya cukup kencang. Hal tersebut bisa terjadi apabila truk dalam kondisi kosong, truk dalam kondisi bermuatan jika keadaannya seperti itu pasti mesin truk akan langsung mati karena tidak kuat untuk menggerakannya. Maka kesimpulannya adalah pada truk - truk yang menggunakan range versi saklar seperti hino 500, mitsubishi ganjo, mitsubishi HD bisa menggunakan persenling mundur dengan range high dan low atau range kura - kura dan kelinci. Sekian dulu semoga bermanfaat. Apabila ada yang perlu ditanyakan silahkan berkomentar dikolom komentar yang sudah disediakan.

Truk Hino 260 Tampar Bisa Mundur Pakai Kelinci

Truk Hino 260 Tampar Bisa Mundur Pakai Kelinci. Postingan kali ini masih berhubungan dengan komentar yang masuk di blog truk bercerita tepatnya pada postingan yang pernah saya tulis dengan judul Sistem Pengoperasian Perseneling Pada Truk Hino 500. Pada posting ini sebenarnya saya tidak begitu yakin tentang apa yang bisa saya jawab karena hal ini masih mengerutkan dahi saya. Maka dari itu apabila ada tanggapan lain, dimohon untuk berkomentar di posting ini agar jawaban yang lebih baik bisa dimengerti bagi pembaca lainnya.


Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas tanggapan yang diberikan di blog ini. Apabila anda ingin berkomentar di posting ini atau di setiap postingan blog ini caranya cukup mudah, silahkan isi kolom komentar yang ada di bagian bawah atau di bagian akhir artikel setiap post. Sebelum itu, anda wajib login terlebih dahulu ke akun google anda. Blog truk bercerita hanya menerima komentar dari akun google saja, jadi mohon maaf, selain akun tersebut ataupun tanpa akun tidak bisa. Setelah berkomentar, jangan khawatir apabila komentar anda tidak muncul seketika karena setiap komentar yang masuk akan saya baca terlebih dahulu. Apabila komentar tersebut mendukung dan masih berhubungan dengan apa yang dibahas, maka pasti akan saya balas dan saya terbitkan dan bila saya terbitkan namun tidak ada balasan komentar, maka komentar tersebut akan saya buat postingan sebagai balasannya. Namun apabila komentar yang anda berikan masuk ke kategori spam, apa boleh buat, saya akan menghapusnya langsung tanpa membacanya terlebih dahulu. Jadi berkomentarlah yang baik karena ketika komentar anda muncul di blog ini, pembaca lainnya bisa mengerti kekurangan atau kelebihan artikel yang sedang dibahas.


T:Cuma meluruskan aja, Bisa kok hino 260/tampar, mundur pakai kelinci..

Pernyataan diatas merupakan salah satu komentar dari pembaca blog truk bercerita yang intinya truk hino 260 versi tampar bisa menggunakan gigi perseneling mundur dengan range high atau kelinci. Istilah kelinci yang saya maksud adalah sebuah indikator atau tanda yang ada pada papan spidometer. Indikator kecepatan tersebut terbagi menjadi 2 yaitu kura - kura untuk kecepatan rendah dan kelinci untuk kecepatan tinggi.


Hino Truk

Namun untuk menanggapi pernyataan diatas sampai saat ini varian perseneling mundur pada range kelinci di hino 260 Ti, saya sendiri belum bisa menjelaskannya secara detail. Maksudnya begini, setahu saya pada truk besar dengan sistem perseneling tampar atau pukul kanan kiri seperti contoh hino 260 ti atau isuzu giga 2015 ke atas ruang untuk range high dan lownya dipisah menjadi 2 bagian yaitu di kanan untuk high atau kelinci dan dikiri untuk low atau kura - kura. Ketika range berada di high atau kelinci, pada versi tampar sudah jelas posisi range yang digunakan berada di kanan sedangkan untuk perseneling mundur range yang dibutuhkan ada di sebelah kiri atau range dalam keadaan low atau kelinci, maka sudah pasti ketika posisi range high atau gigi perseneling berada di kisaran gigi ke - 5 sampai top speed, mustahil bisa berpindah ke gigi perseneling mundur secara langsung tanpa mengubah range karena ketika berada di posisi high atau kelinci dan akan masuk ke gigi (R) atau retreat atau mundur otomatis range akan berubah menjadi low ketika terjadi dorongan ke arah pojok kiri. Dorongan tersebut meskipun secara perlahan - lahan akan tetap masuk ke range low karena sudah jelas posisi ruang gigi perseneling tersebut berbeda.


Semenjak adanya pernyataan tersebut, saya sering bertanya kepada rekan - rekan sesama pengemudi truk yang memakai sistem perseneling versi tampar dan banyak yang menyatakan bahwa versi tampar tidak bisa menggunakan gigi mundur dengan range kelinci. Namun apabila pembaca memiliki tanggapan yang berberda atau catatan saya ini salah, jangan sungkan - sungkan untuk berkomentar agar pembaca yang lain yang belum mengerti bisa mengetahuinya.

Selain bertanya, saya sendiri sering mencoba mengemudikan truk milik teman - teman untuk memundurkan truk versi tampar dengan range kelinci meskipun dulu pernah mengemudikan truk isuzu giga 2015 versi tampar pegangan sendiri dan hingga sekarang sudah berganti ke Hino 500 sampai saat ini, belum pernah saya memundurkan truk versi tampar pada range kelinci. Oleh karena itu hal ini sangat saya pikirkan hingga saya buat postingannya seperti ini.


Seandainya penyataannya mengenai hino 500, saya percaya jika truk tersebut bisa menggunakan range kelinci pada gigi perseneling mundur karena versi saklar tidak membutuhkan ruang berbeda (ruang kanan dan kiri untuk mengatur range).

Intinya saya membuat postingan ini adalah rasa penasaran saya sendiri tentang cara mundur pada truk Hino 260 versi tampar dengan range kelinci. Karena ketika saya mengemudika truk versi tampar tersebut, tidak pernah sekalipun memasukan gigi mundur dengan range kelinci. Maka dari itu saya sendiri masih ragu tentang artikel yang saya buat ini apakah benar secara fakta atau tidak. Seandainya tidak ada komentar di posting ini, maka saya anggap artikel yang saya buat benar adanya bahwa truk hino 260 versi tampar tidak bisa menggunakan perseneling mundur dengan range kelinci atau high, namun apabila ada komentar yang kontra dengan artikel ini maka saya anggap artikel ini adalah sebuah kesalahan itupun apabila komentar tersebut dijelaskan secara detail tentang cara melakukannya.

Mungkin hanya ini yang bisa saya sampaikan saat ini. Semoga bisa menjadi referensi anda. Semoga bermanfaaat dan terima kasih.

Cara Berkendara Dari Mobil Kecil Ke Truk Besar Yang Harus Di Ketahui

Postingan ini saya buat berdasarkan komentar yang ada di blog ini. Karena sudah lebih dari 50 postingan, jadi saya sendiri lupa komentar ini berasal dari posting yang mana. Kok bisa tau? Lihat dari mana? Saya lihat langsung dari kolom komentar administator blogger, semua komentar seperti yang baru masuk, di terbitkan, belum dibaca dan juga spam pasti muncul disitu. Setiap komentar yang masuk pasti saya baca terlebih dahulu apakah layak atau tidak untuk di terbitkan tidak terkecuali spam, komentar spam pun akan saya terbitkan jika masih berhubungan dengan tema blog ini yaitu otomotive. Ada sedikit bingung sih sebenarnya. Bukan tentang penjelasan yang akan ditulis, melainkan tentang judul artikel ini sebelumnya.


truk

Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada pembaca blog truk bercerita yang sudah berkomentar. Sebelumnya juga saya pernah menulis soal komentar pembaca yang akan saya buat postingan. Jadi bila ada yang ingin di tanyakan bisa langsung menulisnya di kolom komentar di bagian bawah.


Postingan kali ini berasal dari komentar salah satu pengunjung blog truk bercerita. Maaf, ID di rahasiakan.

T: Saya sangat ingin mengendarai super truck tapi tidak tau harus mulai dari mana soalnya saya cuma bisa mobil kecil, tolong kasih petunjuk.

J: Terima kasih sebelumnya sudah berkomentar. Bagaimana awalnya cara mengemudikan truk yang sebelumnya hanya bisa mengemudikan mobil kecil (mobil station/pick up)?. Sebenarnya jika sudah mahir dimobil kecil pasti bisa mengemudikan sebuah truk hanya dengan beberapa kali praktik atau latihan beberapa hari saja bahkan 1 hari latihan pasti bisa mengemudikan sebuah truk. Apa yang wajib di ketahui?. beberapa hal - hal baru untuk mengendari sebuah truk yang wajib diketahui adalah sebagai berikut:


1. Lebar kendaraan atau lebar truk.
Lebar sebuah truk selisihnya sangat besar lho dibandingkan lebar mobil kecil jika di ukur dengan skala saat berjalan di jalan raya. Kalau diukur pakai meteran ya kecil paling tidak sampai 1 meter selisihnya. Saat mengemudikan mobil kecil, sang pengemudi bisa bebas melihat posisi kendaraan yang berada dikanan dan kiri mobilnya, namun saat membawa truk besar pasti sulit untuk melihat kondisi kanan kiri dan yang paling sulit pada sebelah kiri karena kondisi kemudi truk berada diatas kendaraan kecil seperti motor dan mobil kecil. Jika di tengok sekilas sudah pasti tidak terlihat posisinya. Maka dari itu agar pengemudi truk bisa melihat kondisi kendaraan yang berada kirinya, pengemudi truk bisa melihatnya melalui kaca spion truk sebelah kiri bagian samping dan bagian bawah. Jika sudah di ketahui posisi kendaraan yang ada disamping, baru anda bisa menerka (feeling) posisi kendaraan tersebut yang sebenarnya. Hal ini merupakan antisipasi agar anda yang notabene baru saja beralih dari mobil kecil ke truk besar terhindar dari kecelakaan seperti menabrak kendaraan disamping kiri anda, menyerempet kendaraan disamping kiri anda, trotoar, dan lain sebagainya.


Ketika mengemudikan mobil kecil seperti contoh ketika dijalan tol, jarak kendaraan seperti mobil atau truk yang berada disamping mobil anda akan terlihat sangat jauh ketika sejajar. Namun akan sangat berbeda ketika mengemudikan sebuah truk besar pada posisi akan mendahului 2 buah truk yang berada dikanan dan kiri anda, jika ini kali pertama feeling atau perkiraan anda pasti akan menabrak bagian belakang truk. Bisa dipastikan jika menghindar sedikit ke kanan, truk sebelah kanan akan tertabrak dari belakang. Jika menghindar sedikit kekiri, truk sebelah kiri akan tertabrak dari belakang. Selain itu kepanikan akan terjadi ketika menyeimbangkan kemudi. Kepanikan tidak membuat mengemudi anda menjadi lebih baik, justru jalan truk yang anda bawa lebih menghawatirkan karena speling kemudi truk sedikit lebih banyak daripada mobil kecil. Oleh karena itu lebar kendaraan saya prioritaskan menjadi yang pertama. Di jalan raya umum atau jalan tol, percaya atau tidak ketika sebuah truk akan mendahului truk lain, jarak pada samping truk saat berjajar tidak lebih dari 1 meter pada jalan raya umum. Jika didalam jalan tol, ketika truk akan mendahului truk lain yang berada di lajur kanan dan lajur kiri, ketika sejajar tidak lebih dari setengah meter bahkan untuk kaca spoin pasti nyaris kena (dalam kondisi masih didalam marka atau garis jalan). Bila anda tidak percaya, silahkan lewati jalur tol tanjung perak - mojokerto saat jam kerja, hal ini merupakan pengalaman saya sendiri karena jam - jam tersebut merupakan aktifitas terpadat.


Biasanya jika pertama kali melihat lebar truk dari luar, anda hanya melihat lebar kepala truk saja. Bila seperti itu saya menganggapnya salah. Bagaimana yang benar? Ketika ingin mempelajari lebar sebuah truk, jangan hanya terfokus dari lebar kepala truk saja, melainkan di mulai dari posisi kaca spion kanan sampai kaca spion kiri truk tersebut. Jika terfokus hanya pada kepala truk saja, bisa - bisa nanti akan kesulitan saat mendahului truk - truk lain karena tidak kepikiran kaca spion. Letak kaca spion pada truk lebih keluar kesamping daripada bak truk, hal ini perlu diketahui.


2. Panjang Truk.
Saya setiap hari pasti melihat mobil kecil lalu lalang, cuma berapa ya panjang mobil kecil? Soalnya tidak pernah saya ukuri. Perkiraan saya sekitar 2 sampai 3 meteran mungkin. Ukuran panjang seperti mobil kecil tersebut membuatnya lincah salip kiri, salip kanan, salip atas, salip bawah. Hanya cukup sedikit mendahului saja bisa langsung tekuk stir ke arah yang di inginkan, sangat mudah bukan?!. Tapi bagaimana bila yang anda kemudikan memiliki panjang 7 meter, 9 meter bahkan sampai 14 meter? Tekuk stir langsung berangkat deh...


Setelah memahami lebar kendaraan, anda wajib memahami panjang kendaraan yang akan dikemudikan. Oleh sebab itu saya masukkan ke urutan yang kedua. Pemahaman panjang sebuah truk bisa sedikit lebih lama daripada pemahaman lebar truk. Biasanya seperti yang saya tulis diatas yaitu panjang truk adalah ketika selesai mendahului dan beralih lajur maka kondisi belakang truk harus sudah kosong (tidak ada kendaraan lain di samping atau lajur yang akan digunskan). Memang bisa dilakukan ketika kendaraan yang sudah anda dahului tadi sudah sangat jauh dari pandangan kaca spion meskipun belum bisa memahami panjang truk sendiri, tapi kalau darurat seperti tiba - tiba ban bocor?, ingin buang air?, ada teman yang mau numpang? Eng ing eng...jelas merepotkan bukan. Oleh sebab itu pemahaman panjang truk perlu dan wajib diketahui.


Diatas merupakan kondisi maju, lalu bagaimana jika kondisi mundur sedangkan panjang truk tidak paham? Misalnya didalam area pabrik truk anda waktunya bongkar muatan lalu disuruh mundur sedangkan untuk mengira - ngira panjang truk yang anda kemudikan masih bingung, tidak masalah bila ada yang memberi aba - aba tapi kalau tidak ada bagaimana? Jalan satu - satunya adalah memundurkan truk sambil membuka pintu dan melihat kebelakang. Jika seperti ini berarti anda sudah ketahuan tidak memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM) atau SIM hasil calo. Karena saat pengujian pembuatan SIM, mundur dengan menengok kebelakang atau mengeluarkan anggota badan dengan tujuan mengetahui posisi belakang kendaraan dilarang dan tidak lulus.


3. Sistem Perseneling.
Sistem perseneling untuk truk besar saat ini sangat berbeda dengan mobil kecil. Mobil kecil biasanya memakai sistem perseneling manual (masuk maju mundur) dan perseneling matic. Sebelumnya ada persamaan sistem perseneling yang digunakan truk - truk besar yaitu perseneling manual (masuk maju mundur) atau bisa disebut sistem perseneling standard. Namun saat ini produsen truk - truk besar sudah memakai versi baru untuk sistem perseneling pada produknya. Contohnya pada Hino versi TI dan Hino 500 yang bisa di bilang standard lagi. Sistem perseneling pada truk Hino saat ini sudah menggunakan versi tampar dan versi saklar. Versi tampar memiliki total perseneling sebanyak 10 gigi perseneling di mulai dari mundur, setengah, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan terakhir 8 (top speed). Untuk versi saklar memiliki total perseneling sebanyak 10 gigi (menurut banyak pengemudi truk, versi ini memiliki total 11 gigi) perseneling di mulai dari mundur pelan, mundur cepat, setengah, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan terakhir 8 (top speed). Anggapan ini menurut saya sendiri memang benar bahwa hino 500 memiliki 11 gigi perseneling. Jadi jika anda ingin menjalankan sebuah truk, terlebih dahulu ketahui bagaimana model sistem persenelingnya karena sudah jarang sekali produsen truk mengeluarkan model perseneling standard untuk truk - truk dengan kelas berat. Namun jangan khawatir, sistem perseneling standard untuk truk masih digunakan hanya saja dikhususkan untuk kelas biasa.


4. Kecepatan.
Berbeda sekali kecepatan ketika mengemudikan mobil kecil dengan truk besar. Mobil - mobil kecil meskipun memiliki gigi perseneling sedikit (contohnya maksimal 5 gigi perseneling maju + 1 mundur) jika di adu dengan sebuah truk sudah pasti lebih unggul untuk mobil kecil. Untuk truk besar, meskipun memiliki banyak gigi perseneling tetap saja tidak bisa di unggulkan sebab truk besar tidak dirancang untuk melaju cepat. Truk- truk besar biasanya memiliki rancangan yang lebih diutamakan seperti tenaga untuk beban. Selain itu, truk - truk besar saat ini sudah menggunakan bahan bakar solar sebagai bahan bakar utama, maka akan sangat terlihat sekali laju yang lamban dibandingkan dengan mobil kecil yang rata - rata berbahan bakar premium.


Mobil kecil kan ada juga yang berbahan bakar solar dan bisa lari cepat? Jika pertanyaannya soal bahan bakar yang sama, maka jawabannya adalah mengenai ukuran kendaraan yang bersangkutan dan ukuran rangkaian gigi rasio itu sendiri. Masih bingung? sebelumnya saya pernah menulis artikel tentang sistem gigi rasio pada truk, silahkan di cari ya. Jika anda berada dijalan dan melihat beberapa truk besar, mungkin anggapan anda itu hanya sama - sama truk besar. Namun sebenarnya truk - truk besar memiliki bagian - bagian tersendiri pada roda belakangnya. Pada truk besar, ada 2 versi + 1 versi untuk bagian belakang rodanya. Kenapa saya menulisnya seperti itu? Kenapa tidak ditulis 3 versi? Karena versi terakhir masih masuk dalam versi yang pertama dengan urutan ke dua. Pertama yaitu versi engkel (ada yang menyebut truk engkel). Truk engkel yaitu truk yang hanya memiliki 1 roda belakang kanan dan kiri. Bisa di samakan dengan mobil kecil yang hanya memiliki 1 roda belakang kanan kiri. Versi yang kedua yaitu 2 roda belakang kanan dan kiri (bisa disebut truk tronton). Dan 1 versi lainnya yaitu 2 roda belakang dikanan dan kiri. Lho, versi ini kan sama? Memang versi ini sama seperti versi sebelumnya, tapi karena ini menyangkut kecepatan maka saya tambahkan versi ini. Lalu apa yang membuatnya berbeda? Yang membuat berbeda ada penggerak rodanya. Lho, bukannya penggeraknya hanya satu di bagian depan? Maka dari itu saya buat varian versinya. Pada truk besar terdapat 2 versi untuk penggerak roda belakang. Kita kembali ke 2 versi + 1 versi untuk mengetahuinya. Untuk versi ke 1 yaitu 1 roda belakang kanan kiri, sudah pasti jelas untuk penggeraknya menggunakan 1 penggerak saja ( biasanya disebut stick join). Penggerak roda tunggal ini mampu melajukan truk dengan cepat dan juga hal positif lainnya bahan bakar lebih irit. Bisa melaju cepat dan irit? Siapa yang tidak ingin mempunyai truk seperti itu, semua pasti menginginkannya. Negatifnya adalah truk - truk seperti ini biasanya tidak memiliki banyak gigi perseneling dan lebih mengutamakan jalanan umum seperti jalan raya atau jalan tol. Bagaimana dengan beban muatan? Truk yang tergolong seperti ini tidak diwajibkan memikul beban yang berat karena beresiko. Jadi tergolong truk dengan beban yang ringan. Apa alasannya dilarang untuk beban berat? saya buat contoh: ketika seorang pemain sepak bola cidera ditandu oleh dua orang depan dan belakang, pasti kedua penandu tersebut mampu mengangkat dan membawanya ke tepi lapangan, tapi mampukah kedua penandu tersebut membawa sekaligus 5 orang dalam satu tandu? Anda tentu bisa menebaknya sendiri.


Versi yang ke - 2 adalah 2 roda belakang kanan dan kiri. Ini adalah versi tengah - tengah. Bila tebakan anda adalah 2 buah penggerak, maka jawaban anda benar namun bisa juga salah. Kok salah? Salah disini saya artikan bahwa versi ini ada yang menggunakan 2 buah penggerak dan ada juga yang menggunakan 1 penggerak. Jadi karena masih ditengah - tengah maka saya anggap jawaban yang menggunakan 2 penggerak adalah salah. Penjelasannya adalah pada versi 2 roda belakang 1 buah penggerak umumnya digunakan untuk mengangkut beban yang berat yang juga mengutamakan kecepatan. Versi ini bisa disamakan dengan versi sebelumnya hanya saja yang sebelumnya dilarang untuk beban berat. Untuk bahan bakar juga masih irit tergantung berapa berat beban yang dibawa. Semakin berat maka jelas semakin boros. Untuk hal negatifnya juga masih tergolong sama seperti versi sebelumnya.


Terakhir yaitu versi 2 roda belakang dengan 2 penggerak. Versi seperti ini biasanya di gunakan untuk medan yang cukup berat seperti di pertambangan, lokasi urug, lokasi yang gampang ambles, bisa dibilang yang cukup extrime. Versi seperti ini pada dasarnya memang untuk sangat lamban soal kecepatan namun sangat mampu melaju meskipun tidak secepat 2 versi sebelumnya. Truk yang saya kemudikan juga memakai versi ini karena selalu membawa beban yang berat dan sering berjalan di medan extrime. Selain itu kebanyak versi ini juga dipakai untuk truk - truk trailer karena beban pada trailer kebanyakan beban berat. Jika dibandingkan pada bahan bakar, versi ini jauh lebih boros, lajunya juga lebih lambat karena versi ini hanya fokus pada beban berat. Rata - rata beban berat yang di angkut adalah 30 ton ke atas jadi sudah pasti mampu membawanya tanpa takut tidak kuat jalan meskipun medannya extrime. Hanya saja saat berjalan sudah pasti seperti kura - kura karena versi seperti ini hanya mengutamakan beban berat dan tenaga saja. Apa bisa melaju cepat saat muatan? Untuk laju cepat sudah pasti bisa hanya saja resiko pada ban meledak jadi lebih tinggi karena beban muatan yang berat.


Begini, soal gigi rasio bisa dirumuskan yaitu semakin banyak gigi rasio (bisa di bilang gigi perseneling), maka sudah pasti selisih antar gigi tersebut semakin sedikit. Berbeda dengan semakin sedikit gigi rasio maka selisih antar gigi semakin besar, karena selisih yang besar maka kemampuan untuk laju kendaraan semakin cepat jika rpm kondisi tinggi. Namun selisih rasio yang besar jika kecepatan menurun, dapat membuat mesin tersendat - sendat seperti mau mati bila tidak dikurangi gigi persenelingnya ke yang lebih kecil. Selisih rasio yang cukup besar memiliki pengaruh besar terhadap kecepatan atau laju kendaraan tersebut. Contohnya seperti ini, ketika kita jalan dengan kecepatan 60km/jam pada gigi perseneling 4, ketika ditambahkan ke gigi 5 atau top speed, maka kecepatan akan naik secara kontan hingga 100km/jam bahkan lebih hingga 120km/jam. Namun untuk truk besar, ketika kita jalan dengan kecepatan 50km/jam pada gigi perseneling 7, ketika ditambahkan ke gigi 8 atau top speed, maka kecepatan akan naik secara kontan hingga 80km/jam bahkan lebih hingga 90km/jam. Perlu diketahui, kecepatan 100km/jam untuk truk besar itu sudah sangat super sekali dan juga sangat memaksa sekali (ngeden). Kenapa seperti itu? Jika di tanya lagi, maka jawabannya kembali ke fungsi utama dan juga rasionya tersebut.


Mungkin sampai disini dulu postingan kali ini. Jika ingin ditambahkan silahkan berkomentar diposting ini. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Mengenal Exhaust Break atau Rem Gas Buang Truk Diesel

Sebenarnya dan umumnya setiap truk memiliki exhaust break. Menurut saya sendiri exhaust break berarti sebuah proses pengereman pada truk yang dilakukan tanpa melalui roda secara langsung seperti menginjak pedal rem melainkan pengereman pada mesin secara langsung. Dengan kata lain exhaust break adalah sebuah proses pengereman pada mesin, Biasanya proses ini menggunakan sebuah part dengan fungsi buka tutup yang terdapat pada knalpot.



Pada truk - truk besar, exhaust break umumnya menggunakan angin yang berasal dari tabung simpanan untuk tenaga saat menutup saluran pembuangan pada knalpot truk. Ketika exhaust break dalam kondisi 'ON', maka suara mendesis akan terdengar di ikuti laju truk yang semakin melambat. Ketika di kembalikan ke kondisi 'OFF', maka akan terdengan suara letupan yang berasal dari knalpot truk tersebut. exhaust break akan otomatis berubah dari ON ke OFF apabila pengemudi menginjak pedal gas dan juga menginjak pedal kopling karena pada kedua pedal tersebut terdapat suite untuk mematikan fungsi exhaust break. Sebelumnya saya pernah membuat artikel mengenai Exhaust Break dengan judul Cara Penggunaan Dan Fungsi Dari Exhaust Break.


Truk Bercerita Image

Apa alasannya?. Alasan yang pertama adalah pedal gas bila di artikan adalah untuk menambah laju atau kecepatan kendaraan, tentu hal ini sangat berlawanan dengan exhaust break yang berfungsi untuk suatu kondisi pelambatan. Alasan kedua adalah pedal kopling, fungsi kopling pada umumnya adalah untuk menetralkan kondisi (bisa di samakan truk dalam kondisi gigi 'N' atau netral) umumnya kondisi netral adalah kendaraan tidak melakukan apa - apa, maka dari itu bisa di anggap tidak boleh melakukan exhaust break saat menginjak kopling (netral). Kalau pada pedal rem kok tidak ada suite off exhaust break?. karena fungsinya sama - sama untuk melambatkan laju kendaraan, maka tidak ada suite tersebut karena hal ini menjadi hak paten setiap produsen truk.


Bagaimana kondisi yang cocok untuk mengaktifkan exhaust break?. umumnya exhaust break adalah kondisi untuk memperlambat laju kendaraan tanpa menginjak pedal rem. Biasanya saya sendiri menggunakan exhaust break pada saat:

  • Jalan menurun saat truk kondisi muatan.



  • - Kondisi jalan yang menurun untuk sebuah truk bermuatan apalagi bermuatan berat sangat berbahaya bila melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi, jika dilihat dari sudut pandang pengemudi yang bersangkutan adalah 'apakah mampu rem truk yang dikemudikan pada saat yang dibutuhkan?. Biasanya pada jalan yang menurun setiap kendaraan akan melaju cukup kencang tapi keadaan bisa berubah saudara saudari sekalian ketika contoh ada binatang seperti sikomo lewat, pasti cukup kencang pula untuk menginjak pedal rem. Kondisi tidak terduga atau dadakan seperti ini hanya mampu di lakukan pada motor atau mobil - mobil station atau mobil pribadi yang notabene tanpa beban. Setelah berhasil berhenti dalam hati anda mengatakan 'selamat, tidak sampai nabrak sikomo, gak dimarahin kak seto'. Jika anda berfikir seperti itu, maka hal terpenting pasti anda lupakan yaitu kendaraan di belakang anda. Maaf tidak di teruskan.

  • Mendekati kendaraan di depan (jaga jarak).



  • - Menjaga jarak kendaraan memang wajib dan bisa dibilang sebuah kebutuhan. Sebenarnya jika kembali diartikan kedalam topik saat ini yaitu 'exhaust break', adalah ketika kendaraan melaju secara normal lalu kendaraan yang berada di depan sedikit melambatkan kecepataanya, maka cukup memakai exhaust break agar jarak tetap aman seperti sebelumnya. Selain itu kendaraan yang berada dibelakang anda tidak akan spontan kaget seperti anda menginjak rem yang tentunya akan menyalakan lampu rem kendaraan anda. Jika membahas spontan pada lampu rem kendaraan, ada sebuah pertanyaan yang bisa anda jawab melalui komentar yaitu: Pengemudi kendaraan apa yang selalu dan wajib melihat lampu rem kendaraan yang berada didepannya?. Jawaban bebas.


    Truk Bercerita Image

    Kembali ke exhaust break. exhaust break bisa digunakan ketika kondisi mesin berada pada rpm tengah sampai rpm tinggi, ada juga yang bisa aktif untuk rpm rendah namun jangan gunakan ketika rpm masih rendah karena berimbas pada kerusakan exhaust break itu sendiri. Kerusakan pada exhaust break yang saya ketahui adalah ketika on memang terdapat suara mendesis pada knalpot namun efek pelambatan tidak ada, suara mendesis sedikit berbeda dari sebelumnya dan kerusakan yang lainnya adalah exhaust break menjadi tidak berfungsi. Jadi hati - hati menggunakaanya.

    Selain itu exhaust break bisa di anggap sebagai bantuan rem pada roda ketika kendaraan pada posisi menurun (Maaf, infonya saya pisah dari atas). Kondisi jalan menurun tentu penggunaan rem pada roda akan menjadi lebih extra (penggunaan diforsir), jika dilakukan secara terus - menerus dapat menyebabkan tromol roda menjadi panas, bila seperti ini tentu dapat membuat kampas rem terbakar dan kehilangan fungsinya. Oleh sebab itu exhaust break adalah satu - satunya bantuan untuk melakukan pelambatan laju kendaraan. Melakukan pengereman di ikuti dengan exhaust break bisa memperlambat laju kendaraan. Bagaimana jika di ikuti dengan pengurangan gigi perseneling? Memang bisa dilakukan pengurangan gigi perseneling ke yang lebih rendah, namun(ada namunnya) jangan sembarangan melakukan pengurangan gigi perseneling karena imbasnya dapat merusak mesin(ini penting sekali!). Sebelum melakukan pengurangan gigi perseneling ke yang lebih rendah, wajib di ketahui adalah kondisi raungan mesin melalui RPM apakah kondisinya masih bisa dikurangi atau tidak. Jika kondisinya RPM masih diawal sampai pertengahan warna hijau masih bisa dilakukan pengurangan gigi ke yang lebih rendah dengan tujuan untuk mengurangi kecepatan saat kendaraan dijalan menurun meskipun hanya sedikit melambat yang penting hasil. Namun jika RPM sudah berada di atas atau melewati warna hijau, jangan sekali kali melakukan pengurangan gigi perseneling karena efeknya sangat berbahaya sekali. Karena berbahaya sekali maka jangan dilakukan. Antisipasinya hanya bisa menggunakan rem kaki diikuti exhaust break ditambah skill anda sendiri tentunya.


    Standarnya setiap truk saat ini memiliki satu buah exhaust break dan letaknya rata - rata berada dibawah kemudi sebelah kiri berbentuk seperti gagang. Selain itu terdapat fungsi lainnya seperti penyemprot air kaca dan kipas kaca yang bisa di setel kecepataanya. Cara pengoperasiannya yaitu untuk 'ON' menarik gagang tersebut ke arah pengemudi satu kali dan untuk 'OFF' yaitu mengembalikan ke arah semula. Ada juga yang berfungsi secara terbalik tergantung merek dan jenis truknya. Ada juga exhaust break low high dan exhaust break seperti ini pernah saya temui ketika masih mengemudikan truk Nissan Diesel Electric versi 4 gandar (2 gandar depan dan 2 gandar belakang) atau biasanya disebut trinton dengan 6 silinder. Versi exhaust break low high ini lebih dapat diandalkan karena memiliki varian exhaust break. Untuk versi lownya sendiri sama seperti truk - truk lokal saat ini, berbeda untuk versi highnya 2x sampai 4x lebih respon untuk pelambatan. Cara penggunaanya sama yaitu menarik gagang ke arah pengemudi 1x untuk low, jika ditarik lagi kearah pengemudi akan berubah menjadi high. Semoga bermanfaat.

    Pemakaian Velg Quester Pada Hino 500

    Tidak terasa artikel ini adalah artikel yang ke - 51 yang sudah saya buat. Semoga apa saja yang saya tulis bisa memberikan wawasan bagi pengguna blog ini. Pada artikel ini saya juga menyampaikan bahwa blog Truk Punya Cerita tidak lagi upgrade ke domain mandiri. Jadi ketika masa aktif domain ini berakhir, truk bercerita akan kembali ke alamat URL subdomain dimana ini adalah alamat awal pertama blog ini di buat yaitu https://trukpunyacerita.blogspot.com. Khusus untuk blog ini adminnya adalah saya sendiri, Heri Kristiawan atau kalau di facebook biasa dikenal dengan nama Herry New Gazzette. Mohon dimaklumi karena untuk membuat artikel di blog tidak semudah membuat video, jadi ketika saya ajak teman - teman sesama pengemudi untuk gabung di blog ini semuanya menjawab termasuk dengan tanda tangan dan stempel sah bahwa mereka menolak karena ribet, tidak mengerti, tidak nyambung, tidak tahu caranya, tidak ada waktu, scripnya gak nyampek dan lain - lain (banyak deh). Jadi sudah pasti saya seorang diri yang jadi admin di blog ini.



    Sebenarnya bagi pengguna blog truk bercerita, saat ini (mungkin, sebenarnya sudah lama). Truk Bercerita juga menambahkan fitur - fitur lainnya sebagai penunjang blog ini, fitur tersebut yang pertama adalah Fanspage yang ada di facebook. Nama Fanspagenya masih sama yaitu Truk Bercerita, sama seperti nama blog ini. Selain fanspage, masih ada fitur lainnya yaitu fitur video yang ada di youtube. Nama channel yang ada di youtube juga masih sama dengan blog ini yaitu Truk Bercerita. Jadi bila berkenan, silahkan add fanspage truk bercerita dan subscribe channelnya Truk Bercerita. Waduh, tidak terasa info internal soal truk bercerita panjang juga, jadi belok dari judul, kalau begitu kita lanjut ke topiknya.

    Dulu ya, dulu velg yang dipakai pada sebuah truk yang notabene truk besar memiliki lubang untuk baut roda sebanyak delapan buah (8 baut roda). Maksudnya adalah untuk truk - truk asia (produksi jepang), kalau untuk versi eropa baut roda yang digunakan sudah memiliki 10 buah baut roda. Ini kan dulu. Balik ke versi baut roda 8 buah. Umumnya, dengan persamaan seperti itu, penggantian velg bisa juga dipakai untuk truk- truk sejenis meskipun bukan milik truk aslinya. Maksudnya adalah velg dengan lubang baut roda yang sama bisa dipakai untuk semua jenis truk dengan kondisi memiliki baut roda dengan jumlah yamg sama. Contohnya adalah ketika sebuah truk hino mengalami ban pecah sedangkan ban cadangan tidak ada, lalu ada sebuah truk isuzu menghampiri dan memiliki ban cadangan, maka sudah pasti ban cadangan milik truk isuzu tersebut bisa dipakai untuk truk hino karena bentuk velg dan jumlah lubang baut roda bisa dikatakan sama. Alhasil velg tersebut bisa dipakai untuk truk hino secara universal. Universal disini dalam artian velg bisa dipakai pada posisi luar ataupun dalam (ban double). Namun ini kan dulu, sekarang ada lho truk - truk yang memiliki perbedaan pada produksi velg yang dipakai untuk truk - truk mereka. Memang ada ya perbedaannya?. Memang tidak terlalu mencolok dan bisa dikatakan masih bisa dipakai untuk truk lain, tapi hanya pada bagian tertentu saja penggunaanya. Memang tidak harus dilakukan tapi hal ini bisa jadi pertimbangan dan dapat dilakukan apabila dalam kondisi terdesak.


    Namun, meskipun sekarang produsen truk - truk besar di indonesia khususnya dari jepang saat ini sudah menggunakan velg dengan baut roda 10 buah, ada sedikit perbedaanya, hal ini saya ketahui sendiri ketika melihat truk teman saya. Pada waktu itu kejadiaanya memang tidak sengaja sebenarnya karena posisi truk teman saya tepat berada di depan saya saat berada di warung makan. Ketika ngobrol asik sambil melihat lihat truk teman saya tersebut, pandangan saya berhenti tepat pada bagian velg truk tersebut karena ada sedikit keanehan. Truk yang dibawa teman saya adalah truk Hino 500, tapi velg yang dipakai sepertinya bukan velg Hino 500, hal ini tentu saja sangat janggal buat saya. Kalau di ingat - ingat, menurut saya velg yang dipakai ini adalah velg milik Nissan Quester (UD) karena warna serta bentuknya cukup berbeda dari Velg asli bawaan truk Hino 500.


    Dari pada lama - lama berfikir sendiri, saya lalu bertanya kepada teman saya tentang velg tersebut bahwa velg itu kepunyaan Nissan Quester (UD). Teman saya mengiyakan bahwa velg tersebut memang milik Nissan Quester yang dimana dia pinjam karena sebelumnya mengalami ban bocor sedangkan ban cadangan yang dibawanya ternyata bocor terlebih dahulu. Dengan informasi tersebut saya menyimpulkan bahwa ternyata velg dari truk Nisaan Quester (UD) masih bisa dipakai untuk Hino 500 karena memiliki lubang baut roda yang sama. Lalu saya bilang pada teman saya kalau ternyata setiap velg dengan lubang baut roda yang sama bisa dipakai secara universal di setiap truk, sama seperti dulu. Tapi, teman saya menjawabnya dengan jawaban sedikit berbeda. Katanya memang velg milik Nissan Quester (UD) saat ini masih bisa digunakan untuk truk Hino 500, tapi hanya untuk bagian luarnya saja (Ban Double), kalau untuk bagian dalam tidak bisa karena ketika dipasang pada bagian dalam velg akan bersenggolan dengan tromol kampas rem, jadi hanya bisa digunakan pada bagian luarnya saja.


    Karena penjelasan tersebutlah saya baru tahu untuk yang pertama kalinya bahwa kalau saat ini ada juga perbedaan produksi velg untuk truk besar asal jepang. Kalau sebelumnya baut roda berjumlah 8 buah bisa untuk semua truk, sekarang baut roda dengan jumlah 10 buah sudah tidak bisa dibilang universal untuk semua truk. Mungkin informasi ini bisa menjadi pengetahuan tambahan bagi pengguna blog Truk Punya Cerita tentang velg truk besar saat ini. Mungkin sampai disini dulu informasinya. Semoga bermanfaat dan terima kasih. Silahkan melayangkan komentar apabila ada yang mengganjal di hati.