Showing posts with label Reverse. Show all posts
Showing posts with label Reverse. Show all posts

Pengalamanku Mengemudikan Truk Isuzu GIGA 2014

Informasi atau artikel ini sebelumnya pernah saya terbitkan namun tidak dalam blog ini karena pada saat itu saya masih belum mendaftar di blogspot. Kalau tidak salah pada tahun 2014 lalu artikel ini saya terbitkan tepatnya di mwb. Karena sudah tutup (mwb), jadi saya menyalin kembali semua artikel yang telah dibuat dan juga diterbitkan ke blogspot namun masih dalam sebuah draf. Demikian yang saya ingat.


Posting kali ini saya gunakan untuk berbagi cerita tentang sebuah truk terbaru yang sedang saya gunakan untuk bekerja sehari-hari (baru pada waktu itu). Saya diberi kepercayaan untuk mengemudikan truk ISUZU GIGA tahun pembuatan 2014 dengan daya 285ps, memiliki 10 kecepatan dan bersistem high-low. Apa yang anda lihat adalah gambar truk yang saat ini aktif saya jalankan dan mungkin dari gambar tersebut sedikit terkesan ruwet karena banyak tulisan-tulisan yang ada dicabin truk.




Info: Foto ini juga merupakan foto yang saya sematkan
dalam posting pertama diblog ini ditahun 2015.

Banyak tulisan Stiker kan mahal buatnya? Apa tidak bermasalah saat menjalankannya?
Saya suka dengan hal-hal yang berbau seni. Jadi agar truk saya tidak terkesan monoton (original pabrik adalah putih polos), maka tulisan itulah jalan keluarnya. Sebenarnya untuk tulisan tidak begitu banyak cuma yang ada dibagian depan saja, kalau samping saya lebih suka bergambar binatang. Karena ini adalah sebuah truk, maka yang cocok dan saya masih suka animasinya, jadi saya pasang gambar Tom & Jerry pada sisi kanan dan kiri pintunya karena lucu.


Bagaimana cara Anda menjalankan truk ISUZU GIGA ini?
Sebenarnya sama saja dengan kendaraan lain, hanya saja bentuknya lebih besar. Kalau sudah terbiasa sama seperti kita membawa motor atau mobil pribadi.


Karena truk ini besar, apakah Anda tidak merasa kesulitan untuk melihat atau menjaga jarak dari mobil kecil?
Pertama memang sulit untuk mengira-ngira jarak pandang antara didepan dan terlebih lagi samping bagian kiri karena untuk mobil kecil tidak terlihat bila tepat berada disamping kiri, semua hanya menggunakan perkiraan jarak saja dan tetap pada kecepatan yang sama agar tidak terjadi kecelakaan saat ada mobil disamping yang tidak terlihat walaupun menggunakan spion truk ini sekaligus.


Berapa km/jam kecepatan rata-rata Anda membawa truk?
Saya tidak pernah melebihi kecepatan yang disarankan. Ketika dijalan umum kecepatan tetap sama sekitar 40 km/jam saat kondisi truk bermuatan atau kosong. Dijalan bebas hambatan kecepatan maksimal yang dianjurkan sekitar 80 - 100 km/jam tapi saya cuma 60 km/jam ketika bermuatan ataupun kosong. Alasannya untuk sebuah truk bermuatan memiliki kekurangan yaitu saat terjadi pengereman tidak dapat dilakukan secara mendadak, truk besar bermuatan tidak akan dapat seketika berhenti meskipun yang Anda lakukan menginjak pedal rem secara keras dan kontan. Saya menganjurkan bagi semua Pengguna, bila posisi Anda berada didepan sebuah truk bermuatan berat, usahakan tidak mengerem mobil secara tiba-tiba dan bila berada dibelakangnya(truk bermuatan) usahakan menjaga jarak yang cukup atau kalau memungkinkan dahuluilah truk tersebut.


Apakah Anda pernah mengalami hal buruk tentang pengereman?
Ya, saat itu saya sedang berada dijalan bebas hambatan (jalan TOL), Saya tepat beriring-iringan dengan dua truk teman dan posisi saya berada ditengah dari tiga truk. Ketika itu kalau tidak salah saya melaju sekitar 80 - 90 km/jam pada lajur paling kanan dan tanpa disadari karena tertutup truk dari teman yang berada didepan, tiba-tiba saja dia mengerem truknya karena didepan dia ada sebuah truk trailer bermuatan sedang menyebrang, jarak antara saya dan teman saya sekitar 25 meter, dengan jarak yang cukup seperti itupun truk yang saya kemudikan tidak dapat berhenti seketika meskipun pedal rem sekuat tenaga saya injak dan memompanya berkali-kali dan hampir saja menghantam truk teman saya yang berada tepat didepan. Sangat tipis sekali jaraknya karena gagang spion kiri saya sudah menghantam truk teman didepan, setelah kejadian itu yang saya pikirkan adalah teman saya yang tepat berada dibelakang, ternyata dia juga mencakram truknya dan sebuah mobil kecil yang berada dibelakangnya hampir saja masuk ke selokan karena kejadian tersebut. Jadi saya himbau sekali lagi agar tidak mengikuti truk yang berada tepat didepan anda karena resikonya adalah seperti apa yang saya alami.


Umumnya truk besar yang bisa melaju kencang adalah truk yang memiliki satu gandar atau dua gandar dengan satu gardan, apakah truk Anda seperti itu?
Truk yang saya kemudikan adalah truk yang memakai dua gandar (tronton) tapi juga dua gardan (penggerak roda yang langsung berasal dari mesin).


Pada dasarnya truk besar yang memakai dua gardan hanya mampu melaju tidak lebih dari 80km/jam, apa alasan Anda?Memang seperti itu pada umumnya, tapi jenis truk keluaran terbaru menggunakan sistem high-low pada tranmisinya dan karena sistem ini mesin truk memiliki perseneling yang lebih banyak, kurang lebih seperti itu.


Anda mengatakan kalo high-low memiliki perseneling lebih banyak, umumnya berapa maksimal truk tipe seperti ini?
Seperti truk yang saya gunakan(ISUZU GIGA 2 gardan) dikhususkan untuk tarikan atau muatan yang berat, dan karena alasan itu maka laju truk tersebut semakin pelan. Tapi sekarang karena menggunakan sistem high-low, maka laju akan semakin cepat tanpa mengurangi tenaga tarikan dari truk tersebut. Pada umumnya truk yang sudah memakai sistem high-low memiliki maksimal 10 kecepatan yaitu:


  • 1. Gigi mundur
  • 2. Gigi setengah
  • 3. Gigi 1
  • 4. Gigi 2
  • 5. Gigi 3
  • 6. Gigi 4
  • 7. Gigi 5
  • 8. Gigi 6
  • 9. Gigi 7
  • 10. Gigi 8(Top Gear)


Apakah Anda tidak bingung saat mengganti perseneling karena begitu banyak?
Pertama memang bingung karena penerapannya. Pergantian persenelingnya seperti huruf "H" untuk gigi ke-1 sampai ke-8 kecuali gigi setengah dan mundur(retreat). Huruf "H" memiliki 4 ujung dan setiap ujung dari huruf tersebut difungsikan untuk 2 gigi berbeda yaitu high (gigi tinggi) dan low (gigi rendah). Pergantian dari gigi rendah ke gigi tinggi menggunakan sistem transmisi lagi, dulu perpindahan dari low ke high menggunakan saklar tepat ditongkat perseneling dan sekarang seperti truk yang saya bawa memakai pukulan ke kanan(high) dan ke kiri(low). Untuk low mulai dari gigi ke-1 sampai ke-4 dan untuk high mulai gigi ke-5 sampai ke-8. (Sistem transmisi pergantian perseniling dengan tipe saklar, posting tersebut telah saya terbitkan dengan judul Sistem Pengoperasian Perseneling Pada Truk Hino 500


Bagaimana? Apakah anda masih bingung? Kalau masih bingung, Anda bisa berkomentar pada posting ini sebagai tambahan pelengkap ulasan posting ini. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Pengalamanku Ketika Di Pelabuhan Merak Banten

Posting ini saya gunakan untuk bercerita saja tentang kenangan saya saat berada di Cilegon karena sedang dalam kontrak kerja disana. Ini bukan yang pertama kali saya berada disana tapi yang ke tiga kalinya. Bila anda suka dengan pengalaman-pengalaman seperti ini, alangkah baiknya anda mengikuti kisah ini sampai selesai dan mungkin ada pelajaran yang bisa anda ambil.


Karena sudah terlewat begitu lama, tidak ada yang bisa saya ingat bulan dan harinya, hanya tahun yang bisa teringat jelas yaitu tahun 2013. Sebelum berangkat kesana diadakan rapat terlebih dahulu antara pengurus dan seluruh pengemudi yang akan berangkat. Hal ini dilakukan agar saat perjalan tidak ada gangguan yang diinginkan seperti ditilang, ketinggalan rombongan dan semacamnya. Bukan tidak mungkin terjadi hal seperti itu karena pada waktu itu total armada yang akan diberangkatkan mencapai 80 unit truk. Tidak dapat dipungkiri bila seluruhnya berangkat secara bersamaan, maka akan terlihat seperti pawai truk tandum bukan seperti pengiriman barang layaknya.


Karena banyak kesimpangan, akhirnya diputuskan untuk membawa barang dari surabaya ke Cilegon dengan tujuan supaya tidak terjadi pawai yang dapat berakibat terkena tilang. Tidak semua moment bisa saya abadikan karena tangan terlalu sibuk untuk hal itu. Sedikit hal buruk yang terjadi pada saya yaitu pada saat akan muat barang (pada saat itu barang yang dibawa ke Cilegon adalah Garam Import) tiba-tiba ban belakang bocor. Karena hal ini terpaksa harus ganti ban terlebih dahulu, selesai pergantian ban yang saya lihat hanya Exavator dan sebuah truk yaitu truk saya, ternyata saya adalah yang terakhir karena semuanya sudah terisi dan telah berangkat.


Perjalanan ke Cilegon bukan waktu yang cepat untuk truk apalagi bermuatan. Pada saat itu berat muatan yang saya bawa kurang lebih sekitar 25 Ton dan hal ini yang memperlambat perjalanan. Sampai di lokasi tujuan memakan waktu sekitar 4 hari 3 malam dan itupun cuma bisa istirahat untuk makan dan tiduran(dari sini sudah tidak individu lagi, tapi sudah berkelompok). Bila anda ada diposisi saya dan bertahan selama itu tanpa tidur yang cukup, apakah anda kuat? Karena berjalan secara berkelompok kepenatan pun hilang, yang ada hanya semangat menjalankan si roda sepuluh ini sebagai hiburan dijalan.


(TOL) CIKAMPEK
Sistem gerbang tol seperti ini sekarang sudah diterapkan diporong yaitu palang otomatis dan pengambilan tiket otomatis, tapi bedanya di gerbang tol cikampek harus menekan tombol terlebih dahulu. Pertama kali memang membuat saya kebingungan sampai turun dari truk hanya untuk mengambil tiket(maklum...belum kebiasaan). Setelah masuk tol yang terlihat hanya beberapa teman saya yang hampir jauh didepan. Tidak ada yang bisa saya ceritakan sejauh ini.


Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten.
Foto diatas diambil saat saya sudah berada didalam pelabuhan Merak. Dibelakang foto tersebut adalah dermaganya dan disebelah samping kanan tapi tidak terlihat. Posisi saya sendiri mengambil foto ini saat sedang ngobrol santai bersama teman-teman dan tepat berteduh disamping truk. Memang sepintas terlihat hanya truk saya dan teman saya yang terlihat, tapi disebelah kanannya lagi masih ada sekitar 20 truk yang lain. Tidak hanya itu, tepat dibelakang saya sudah berbaris panjang truk-truk yang lain dan sejajar menjadi 3 lajur dan memiliki total kurang lebih 50 unit truk serta sisanya yang 10 unit berada dibarisan paling depan dekat kapal. Saat itu saya masih ingat jelas, selesai muat barang dan siap akan berangkat, ternyata ban roda depan bagian kiri bocor. Mungkin memang sedikit kurang beruntung diri saya, saat akan muat barang dari Surabaya sudah bocor, sekarang ketika sudah muat dan akan jalan, bocor lagi, terpaksa harus ganti ban dahulu dan pada waktu itu matahari tepat berdiri diatas plus tidak ada tempat teduh saat pengerjaannya.


Ini adalah hal yang mau tidak mau harus saya lakukan meskipun ditemani sinar matahari yang tersenyum tepat diatas saya, saya tidak menyerah karena jika tidak dilakukan saya tidak bisa melanjutkan tanggung jawab ini. Dengan berkorban sedikit tenaga dicampur keringat sebagai bumbu pelengkap dan sekitar 45 menit terselesaikan lalu dengan segera saya melanjutkan perjalan.


Karena cerita ini masih panjang, saya akan melanjutkan dilain waktu. Dari sini saya akhiri dulu cerita ini, semoga bermanfaat dan terima kasih.

Pengalamanku: Tekor 150 ribu Gara-gara Kaca Spion Pecah

Banyak sekali hal hal yang sudah saya lakukan sebelumnya. Sebenarnya bukanlah sesuatu hal yang di lakukan secara sengaja. Anda pasti sedikit heran, kenapa foto profil google plus yang saya pasang menggunakan mobil barang?.. Sebenarnya mobil tersebut bukanlah mobil milik saya tapi mobil barang yang di gunakan untuk mengirim sofa serta bahan - bahan mentah untuk memproduksi sofa. Sebenarnya ini bukan kali pertama saya ikut terjun ke dunia mobil barang seperti ini.


Tidak seperti mengemudikan truk besar yang bekerja 24 jam, di sini memiliki jam kerja normal yakni di mulai pukul 8 pagi dan di akhiri pukul 4 sore serta libur di hari minggu. Ketika saya bergelut pada pekerjaan ini, tentu saja sebelumnya saya sudah menjadi pengemudi truk hanya saja ketika beralih ke pekerjaan ini, saya tidak keluar dari pekerjaan lama yakni pengemudi truk cuma 'cuti sementara'. Di pekerjaan yang baru ini saya tidak menjadi seorang pengemudi akan tetapi hanya menjadi seorang kenek saja.


Berbeda dengan sistem truk yang memiliki order angkutan yaitu mengangkut barang dari kapal dan dikirimkan ke sebuah lokasi pabrik hingga usai, pada pekerjaan ini yang saya lakukan adalah mengirim sofa ke alamat sang pembeli yang sangat jauh berbeda dengan pekerjaan sebelumnya. Pengiriman barang atau sofa ini hanya sekitar kota Surabaya dan kota tetangga seperti Sidoarjo, Madura dan Gresik. Kurang hafalnya masalah nama jalan menjadi faktor penghambat saya bekerja. Ketika memutuskan berhenti sekolah dulu saya sudah terjun kedunia truk di luar Surabaya, jadi kembali ke kota asal menjadi bingung karena sudah banyak sekali perubahan yang terjadi.


Bergelut di dunia sofa seingat saya hanya bertahan kurang lebih 6 bulan saja karena memang saya sudah memiliki keinginan untuk kembali ke dunia truk seperti yang sudah saya lakukan sebelumnya. Ternyata setelah naik mobil kecil kemudian ke truk besar, saya sudah lupa kalau interiornya luas. Kebingungan ini ternyata membuahkan hasil, pecah kaca spion sebelah kanan karena pada waktu itu yang sedang saya lakukan adalah memasukan truk ke dalam gudang. Karena masih bingung soal haluan, akhirnya kaca spion kanan truk yang saya kemudikan menyenggol dinding pintu gudang dan 'pyarrrrr....', kaca spion kanan truk saya pecah. Pada saat itu posisi truk sedang muat barang, akhirnya saya ganti kaca spion kanan yang pecah sebelumnya dengan kaca spion kiri bagian bawah. Truk yang saya kemudikan pada waktu itu mempunyai 4 buah kaca spion yakni 1 buah di bagian kanan dan 3 di bagian kiri.


Peristiwa ini masih tetap saya ingat secara jelas hingga sampai saya tulis di sini. Hal ini terjadi tepat pada saat saya pertama kali mengemudikan truk setelah mobil kecil, itupun angkutan pertama saya juga. Usai mengirimkan barang, saya mampir ke toko spare part truk untuk membeli kaca spion yang saya pecahkan sebelumnya lalu memasangnya langsung dan mengembalikan kaca spion kiri yang di pindah tadi ke tempat semula. Pada waktu itu saya masih ingat apa yang saya ucapkan dalam hati yaitu 'belum dapat hasil sudah tekor Rp. 150,000 buat beli kaca spion. Memang, hidup perlu parjuangan dan pengorbanan. Sampai di sini dulu dan semoga bermanfaat.

Dump Truk Bekas Asal Jakarta 2013

Catatan ini saya buat dari kenangan lama yang muncul kembali dimana ketika saya sedang membuka akun facebook lama milik saya. Saya hanya ingat pada akun tersebut saya pernah upload beberapa foto truk yang pernah saya kemudikan sebelumnya dan ternyata banyak sekali foto-foto yang sudah saya unggah sampai saya lupa bahwa saya pernah mengemudikan truk tersebut pada waktu lampau. Catatan ini saya masukan pada label baru yaitu 'Reverse' yang istilah umumnya sering dipakai dengan menggunakan inisial 'R' pada tongkat perseneling yang ada di mobil dan truk. Alasannya adalah karena sedang membahas tentang riwayat masa lalu maka label 'Reverse' sangat cocok untuk catatan seperti ini.


Sebenarnya saya sendiri lupa kapan truk ini saya kemudikan karena sudah terlalu lama. Ketika waktu melihat tanggal foto tersebut di facebook, saya baru ingat bahwa foto tersebut saya unggah sekitar tahun 2013 tepatnya pada 4 Maret 2013. 2 tahun menurut saya merupakan waktu yang cukup lama untuk dapat mengingat kembali kenangan ketika mengemudikan truk itu. Tidak banyak yang bisa saya ingat tentang pengalaman apa saja yang telah saya jalani saat masih mengemudikan truk tersebut. Beberapa hal yang masih bisa saya ingat adalah truk tersebut bukan sebuah truk baru melainkan truk bekas yang berasal dari jakarta, anda bisa lihat plat nomor truk tersebut.


Truk ini mempunyai gigi sebanyak 10 speed dengan sistem high low yang masih menggunakan saklar dan merupakan yang pertama kali juga saya mengemudikan truk dengan sistem high low. Pada waktu tersebut truk seperti ini sangat banyak sekali dijumpai karena memang kebanyakan orang bila truk jenis ini memiliki tenaga yang mumpuni dan bahan bakar yang cukup irit. Hal lain yang saya masih ingat adalah pada truk ini untuk transmisi perseneling pada gigi 1 dan gigi 5 sudah tidak dapat digunakan sejak pertama saya bawa. Sebenarnya bukan sebuah masalah yang cukup mengganggu karena pada waktu itu angkutan barang rata-rata bukan barang yang berat dan truk ini sangat sanggup berjalan dengan tarikan pertama langsung memakai gigi perseneling ke-2 atau bahkan ke-3.


Cukup lama saya mengemudikan truk seperti ini, tidak ada masalah yang timbul bila barang yang diangkut tergolong barang-barang ringan seperti makanan ternak, gandum, jagung, kedelai dan sejenisnya karena berat tonase maksimal tidak mencapai 30 ton tetapi bila barang yang diangkut kapasitas tonase melebihi 30 ton seperti garam, gula, tanah, pupuk, biji besi dan semacamnya, sedikit hal yang mengganjal dalam hati karena saya tidak dapat menggunakan gigi ke-2 saat tarikan pertama truk berjalan karena dari segi berat barang dapat dipastikan truk tersebut tidak akan mampu berjalan dan bila dipaksakan mesin truk akan mati atau selip pada kampas perseneling. Dengan demikian terpaksa harus menggunakan gigi setengah atau gearbox istilahnya untuk tarikan agar truk berjalan. Hal seperti ini sangat tidak saya sukai karena dalam penggunaan gigi setengah, laju truk sangat lambat akan tetapi RPM (Rotasi Putaran Mesin) sangat tinggi yang membuat mesin cepat rusak. Sebenarnya fungsi gigi setengah biasanya dipakai ketika truk terjebak di lumpur, ambles dan semacamnya. Pernah dulu mesin dari truk dibongkar tepatnya pada bagian bak perseneling dan diganti dengan yang baru tapi yang terjadi malah semakin buruk yaitu semua gigi perseneling tidak dapat digunakan atau gigi tidak mau masuk sama sekali.